Senin, 18 April 2016

Morfin


Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah dan merupaka alkaloida yang terdapat dalam opium berupa serbuk putih. Konsumsi morfin biasanya dilakukan dengan cara dihisap atau disuntikkan. Karena morfin tergolong dalam jenis depresan, maka ia bekerja dengan cara menekan susunan syaraf pusat, menyebabkan turunnya aktifitas neuron, pusing, perubahan perasaan dan kesadaran berkalut. Konsumsi morfin secara kontinyu memiliki resiko tinggi berujung kematian.
Ciri-ciri fisik gejala putus zat yang disebabkan oleh morfin :
1. Pilek-pilek sampai bersin
2. Suhu badan meningkat tajam
3. Mual
4. Muntah
5. Diare dan
6. Insomnia
Jika morfin tidak diberikan akan menyebabkan perasaan sakit secara fisik diantaranya rasa sakit dan pegal otot di punggung, kaki, sampai di seluruh tubuh yang disertai dengan rasa gelisah, kejang-kejang kecil, dan lemas. Gejala dapat ditemui dalam waktu 6-8 jam, dengan puncak gejala yang akan terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3. Lamanya rasa sakit fisik akan keadaan putus zat ini biasanya berlangsung antara 7-10 hari.

Peringatan:

  • Bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, tengah hamil, atau sedang menyusui, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan jantung, ginjal, pernapasan, prostat, saluran empedu, tiroid, pankreas, dan adrenal, penderita tekanan darah rendah, epilepsi, radang usus, dan myasthenia gravis atau kondisi yang menyebabkan otot melemah.
  • Harap waspada bagi yang mengalami sembelit selama lebih dari satu minggu, baru-baru saja mengalami cidera parah di kepala, dan pernah mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan atau minuman keras.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.