Selasa, 26 Oktober 2021

Data Geospasial


A.    A. Pengertian Data Geospasial

Berbicara mengenai data geospasial maka hal pertama yang akan di dapatkan adalah geo dan juga spasial. Pertama geo itu memiliki arti sebagai bumi kemudian spasial memiliki arti sebagai ruang, bisa di ketahui bahwa data geospasial merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk segala jenis data yang memiliki kaitan dengan lokasi keruangan. Contoh paling umum dari data geospasial ini adalah peta dengan koordinat tertentu yang ada di dalamnya sebagai dasar referensinya.

 

B.    B. Jenis Data Geospasial

Seperti yang diketahui, untuk membagikan informasi maka diperlukan data karena nantinya data yang diinput ini yang akan diolah menjadi sebuah informasi. Sumber dari data itu harus diketahui bagaimana jenis dan juga bentuknya dengan begitu tidak akan ada kekeliruan juga nantinya dalam melakukan pengolahan data atau pencarian data karena sumber dan juga bentuknya sudah diketahui. Secara sederhana, data geospasial dibagi menjadi dua yaitu raster dan juga vektor.

 

·        Data Raster

 Secara sederhana data raster bisa diartikan sebagai data gambar. Namun data raster juga bisa diartikan sebagai data yang menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk pixel (Elemen Gambar) yang membentuk petak dengan menggunakan bantuan dari teknologi jarak jauh. Kualitas gambar akan bergantung terhadap ukuran pixelnya jadi jikalau ukuran permukaan bumi yang di representasikan semakin kecil maka semakin tinggi kualitas daru gambar itu.

 

Biasanya data raster ini bagus untuk mewakili batas-batas yang berubah atau mengalami perubahan yang bertahap seperti jenis, suhu dan kelembaban tanah dan lain sebagainya. Gambar data raster ini bisa berasal dari hasil tangkapan landsat atau bahkan hasil tangkapan dari sebuah pesawat tanpa awak. Untuk format filenya sendiri cukup bervariasi mulai dari JPEG, JPG, PNG dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

Adapun kekurangan yang dimiliki oleh data ini ialah sulit untuk diedit, memang bisa melakukan pengeditan tapi bisa dikatakan cukup terbatas karena hanya sebatas mengubah warnan dari gambar hingga kecerahannya saja. Untuk mengubah objek seperti menghapus salah satu benda yang ada di dalam sebuah gambar itu tidak bisa dilakukan untuk tipe data yang satu ini.

 

 

·       Data Vektor

 

Berbeda dengan data raster, data vektor merupakan data yang berisi vektor dan vektornya bisa dalam bentuk poin-poin atau garis-garis atau bahkan berbentuk poligon. Dengan begitu data vektor ini bisa dibagi menjadi tiga yakni point, line dan juga polygon. Kelebihan yang dimiliki oleh data vektor adalah datanya fleksibel sehingga data ini dapat diubah sesuai dengan keinginan dan tidak terbatas seperti data raster.

 

Sebagai contoh sederhana dalam sebuah peta untuk menggambarkan informasi yang ada di dalam peta itu bisa diketahui dengan adanya vektor. Titik bisa menjadi penanda sebuah lokasi tertentu yang ada di dalam peta, kemudian untuk garis bisa menggambarkan batasan-batasan dari satu wilayah atau satu kawasan hutan yang berada di dalam area tertentu. Serta area yang salah satu contohnya adalah danau juga bisa diidentifikasi dalam bentuk sebuah poligon.

 

Seperti yang tadi telah dijelaskan bahwa vektor itu terbagi menjadi tiga yakni pont (titik), line (garis) dan juga polygon. Terkadang orang-orang keliru mengenai apa itu polygon jadi perlu diketahui bahwa polygon itu titik awal dan juga titik akhirnya sama. Jikalau tidak maka itu bukan lah polygon melainkan hanya sebuah poly line atau kumpulan garis yang saling menyambung.

 

Format file yang digunakan untuk data vektor ada banyak macamnya namun yang paling umum digunakan dalam perusahaan adalah shapefile (shp) dan format file ini terdiri minimal 2 file yakni .shp(berisi vektornya) dan juga .dbf(berisi data atau tabel). Hal yang perlu diingat adalah anatar .shp dan juga .dbf itu saling berelasi sehingga file yang satu berkaitan dengan file yang satunya juga. Formatnya juga memang biasa terpecah namu memeiliki nama yang sama dan juga berada di dalam direktori yang sama. Perlu diketahui juga bahwa format ini dibuat oleh perusahaan ESRI.

 

§  ESRI (Environment Systems Research Institute)

Merupakan perusahaan pemasok perangkat lunak untuk sebuah sistem informasi geografis yang pusatnya itu berada di California. Berdiri pada tahun 1969 dan perusahaan ini yang membuat format data Shapefile (shp) yang sekarang ini banyak digunakan oleh perusahaan.

 

 

C.    C. Contoh Sumber Data Geospasial

 

Jenis Data Geospasial sudah diketahui namun untuk sumber data geospasial sendiri cukup banyak dan bisa dikata cukup beragam. Berikut merupakan contoh sumber data geospasial

 

·       Ina Goportal

Portal ini merupakan sumber data resmi untuk Indonesia, dibuat dan juga dijaga oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). BIG sendiri merupakan sebuah lembaga yang berada di naungan pemerintah dengan tanggung jawab terhadap data geospasial nasional. Lewat Ina Geoportal, data mengenai peta bumi bisa diunduh dalam berbagai skala.

 

·       USGS Earth Explorer

Jikalau tadi Ina Goportal untuk Indonesia, maka USGS Earth Explore ini adalah penyedia data geospasial yang dibuat oleh lembaga survei geologi milik Amerika Serikat. Disini data yang disediakan cukup beragam dengan tema yang bermacam-macam pula. Cakupan data nya sendiri yang tersedia adalah data yang mencakup wilayah Amerika.

 

 

·       Worldclim

Selanjtnya adalah Worldclim, disini yang disediakan adalah data curah hujan. Data ini bisa dibilang cukup sukar untuk didapatkan. Bukan hanya data curah hujan saja, melainkan data iklim secara umum juga bisa didapatkan melalui Worldclim ini. Data yang berada dalam worldclim ini biasanya berasal dari berbagai stasiun cuaca di seluruh dunia. Pertama data cuaca tadi akan dikumpulkan terlebih dahulu lalu kemudian data itu akan diolah untuk membuat perkiraan cuaca yang akan datang.

 

 

·       Global Forest Change

Sama seperti nama yang dimiliki, Global Forest Change memiliki data mengenai perubahan hutan yang terjadi. Datanya di dapatkan melalui Landsat yang mulai sejak tahun 2000 dan masih tetap terus diperbarui hingga sekarang ini dan pembaruannya terus dilakukan secara berkala. Data yang didapatkan dari sini sangat cocok digunakan untuk melakukan analisa data dengan menggunakan skala menengah.

 

·       Soil Grid

Kemudian selanjutnya adalah Soil Grid, informasi yang diberikan adalah data tanah secara global. Dikarenakan cakupan datanya yang bersifat global maka tingkat akurasinya tidak akan sama dengan data jenis tanah yang memiliki cakupan provinsi atau nasional. Biasanya informasi yang bisa didapatkan melalui Soil Grid adalah jenis tanah, kandungan karbon, air, gypsum dan juga yang lain-lainnya. Mulai dari tanah lapisan atas(top soil) hingga ke tanah lapisan bawah(sob soil).

 

 

D.    D. Pemanfaatan Data Geo Spasial

 

Dengan memanfaatkan Data Geospasial maka sebuah keputusan strategis perusahaan bisa diambil. Contoh sederhana yang bisa dilihat pada aplikasi peta yang sekarang ini sangat sering digunakan untuk bepergian kemana-mana karena dengan apllikasi ini kita bisa mendapatkan rute perjalanan menuju ke tempat yang kita mau tuju. Biasanya pada aplikasi maps kita bisa mendapatkan selain rute perjalanan yang tercepat biasanya juga terdapat informasi mengenai seberapa padat nanti jalur atau jalan yang akan dilewati sehingga seseorang bisa memilih ingin mengikuti rute yang mana untuk menuju ke satu tujuan tertentu.

 

Selain itu, ada contoh lain yang memanfaatkan data geospasial ini. Contoh yang satu ini spesifik ke industri retail. Dengan memanfaatkan data geospasial maka penentuan lokasi gudang untuk pendistribusian barang bisa dilakukan dengan baik. Jadi jarak antara gudang ke tiap titik distribusi bisa ditentukan secara optimal.

 

Bukan hanya pada industri retail tadi, akan tetapi pemanfaatan dari data geospasial juga bisa dilakukan pada industri tambang. Renacana penambangan akan memerlukan data geospasial guna untuk menentukan atau menyiapkan rencana penambangan. Mulai dari desain tambang hingga ke optimalisasi operasional tambang. Ada berbagai macam data yang bisa dimanfaatkan dalam pertambangan mulai dari data kandungan sumber daya pada satu area hingga ke batas-batas wilayah dari area tersebut. Dengan mempertimbangkan data-data itu diharapkan dapat menghasilkan pemilihan area tambang yang tepat.

 

Dengan memanfaatkan Data Geospasial maka bencana alam seperti banjir, tanah longsor hingga gempa bumi bisa diperkirakan berdasarkan data-data yang di dapatkan mulai dari data mengenai iklim lalu kemudian data mengenai keadaan dari tanah itu sendiri. Jadi pemanfaatan dari data geospasial ini sendiri bisa dikata sudah sangat banyak sekarang.

 

E.    E. Perkembangan Teknologi untuk Data Geospasial

 

Seiring dengan berjalannya waktu maka pemanfaatan dari teknologi ini juga sangat penting untuk sekarang karena semuanya itu harus berproses secara cepat dan juga secara tepat. Sekarang ini pengaruh teknologi itu sudah sangat besar terhadap berbagai aktivitas baik yang dilakukan oleh masyarakat bahkan hingga aktivitas dalam organisasi.

 

Tentunya sistem informasi geografis dulu nya tidak secanggih sekarang namun karena adanya perkembangan hardware dan juga software yang sangat pesat membuat Sistem Informasi Geografis juga dapat tumbuh dengan cukup pesat hingga sekarang ini. Pada awalnya dengan adanya Sistem Informasi Geografis hanya sebuah banka data yang menampung informasi mengenai geografis saja. Data Geospasial ini juga hanya data yang tergabung di dalam bank data tersebut.

 

Akan tetapi, semakin lama perkembangan teknologi juga mengalami perkembangan yang semakin pesat sehingga Data Geospasial tadi akhirnya bisa dimanfaatkan, dianalisa dan diolah sehingga menghasilkan output berupa informasi geologi. Kemudian dengan adanya perkembangan itu juga membuat sekarang ini informasi mengenai geologi sangat diperlukan bukan hanya untuk kehidupan sehari-hari saja akan tetapi juga digunakan guna untuk menjaga agar satu industri bisa berjalan dengan optimal.

 

Banyak hal yang bisa dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data geospasial yang ada mulai dari pembangunan untuk menentukan titik lokasi pembangunan yang tepat kemudian untuk mendeteksi lokasi dari sumber daya alam bisa juga untuk manajemen dari fasilitas-fasilitas wilayah seperti pipa dan yang lain-lainnya yang sekarang ini dibutuhkan dalam kehidupan manusia.

 

F.     F. Pentingnya Data Geospasial di Indonesia

 

Seperti yang telah dijelaskan juga diatas mengenai data geospasial yang pemanfaatannya itu sangat luas sekarang ini. Di Indonesia sendiri informasi geospasial yang di dapatkan melalui data geospasial sangat penting guna untuk melakukan perencanaan pembangunan di Indonesia dan untuk memenuhi target tujuan pembangunan berkelanjutan. Efektivitas dari data geospasial akan menentukan efektivitas informasi geospasial yang dihasilkan.

 

Data yang tidak akurat akan berpotensi untuk menghasilkan data-data yang kemungkinan tidak akan diperlukan sama sekali. Untuk menghindari adanya duplikasi maka setiap kelembagaan atau kementrian akan terhubung dengan Jaringan Informasi Geospasial Nasional atau lebih dikenal dengan JIGN. JIGN memberikan akses data yang bisa digolongkan cepat terhadap informasi serta efisiensi dalam kegiatan dan juga anggaran.

 

Dengan data geospasial yang akurat nantinya akan menghasilkan informasi spasial yang akurat pula dan dapat dipertanggung jawabkan guna untuk melakukan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang atau biasa disingkat dengan sebutan RDTR daerah. Perlu diingat bahwa data yang tidak akurat akan menghasilkan kepemilikan yang bertumpang tindih dan dapat memicu terjadi nya satu konflik sosial.

 

Guna untuk menghindari konflik yang ditakutkan bisa muncul maka dilakukan lah berbagai macam pendekatan dalam hal pembangunan. Kebijakan yang dihasilkan berupa kebijakan satu peta yang membuat adanya satu peta referensi yang digunakan oleh seluruh kementrian guna untuk mendapatkan data spasial itu sendiri.

 

Informasi geospasial hasil dari pengolahan data geospasial akan disebarluaskan melalui sebuah geoportal nasional. Dengan disebarluaskannya informasi geospasial ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi siapa saja yang mengaksesnya. Dengan begitu informasi geospasial itu bisa dimanfaatkan bukan hanya oleh pihak pemerintah saja namun bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hingga dunia.

 

Untuk sekarang ini kebijakan satu peta hanya berada pada skala 1 : 50.000, akan tetapi nantinya akan semakin ditingkatkan dan akan menggunakan skala yang jauh lebih detil lagi. Dengan adanya kebijakan satu peta ini secara signifikan dapat meningkatkan koordinasi terhadap pembangunan baik itu dari monitoring hingga ke evaluasi perencanaan pembangunan.

 

Diharapkan juga melalui BIG nantinya kontribusi terhadap forum geospasial internasional bisa mengalami peningkatan juga. Dengan adanya penemuna-penemuan geospasial maka yang mengalami keuntungannya bukan hanya untuk negara ini saja namun untuk membuat dunia ini menjadi lebih baik pula. Dengan Informasi geospasial ada berbagai hal yang tercipta berbagai macam kerja sama mulai dari kerjasama global, kerja sama penjagaan ekologi dunia dan bahkan hingga kerja sama untuk membangun teknologi geospasial yang dapat dijangkau dengan mudah oleh siapa saja.

 

Adapun forum internasional yang membahas mengenai informasi geospasial adalah UNWGIC yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), forum ini memiliki tujuan untuk melakukan pengembangan terhadap pengetahuan mengenai informasi geospasial untuk mengurangi bahaya pada tingkat regional dan bahkan hingga ke tingkat global. Jadi data geospasial ini pemanfaatannya sangat penting baik itu dalam tingkat nasional bahkan hingga ke tingkat internasional karena sekarang ini banyak hal atau kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan informasi geospasial yang dihasilkan melalui data-data geospasial yang telah diolah.

 

Kesimpulan

Data geospasial adalah data yang mewakili keadaan keruangan dari satu lokasi pada titik tertentu dan dengan menggunakan data geospasial ini dengan baik maka dapat menghasilkan beragam keuntungan dalam berbagai bidang tentunya seperti dalam bidang pembangunan bisa menentukan lokasi pembangunan sesuatu dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna tentunya dan contoh lain pada bidang pertambangan bisa menetukan lokasi tambang yang sesuai dengan apa yang sedang dicari. Hal-hal tersebut bisa terwujud selama data geospasial tadi digunakan sebagaimana harusnya dan data tersebut harus diolah dan dianalisa sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan juga memuaskan.

 

Untuk tambahan informasi lebih bisa juga dengan mengunjungi Portal KampusKeren

 

Nama: Muhammad Nazhim Maulana

Kelas: 3A

Prodi: D4 Teknik Informatika


Berikut merupakan hasil pengecekan plagiarisme






 

 


0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.