A. A. Pengertian Data Geospasial
Berbicara mengenai data
geospasial maka hal pertama yang akan di dapatkan adalah geo dan juga spasial.
Pertama geo itu memiliki arti sebagai bumi kemudian spasial memiliki arti
sebagai ruang, bisa di ketahui bahwa data geospasial merupakan sebuah istilah
yang digunakan untuk segala jenis data yang memiliki kaitan dengan lokasi
keruangan. Contoh paling umum dari data geospasial ini adalah peta dengan koordinat
tertentu yang ada di dalamnya sebagai dasar referensinya.
B.
B. Jenis Data Geospasial
Seperti yang diketahui,
untuk membagikan informasi maka diperlukan data karena nantinya data yang
diinput ini yang akan diolah menjadi sebuah informasi. Sumber dari data itu
harus diketahui bagaimana jenis dan juga bentuknya dengan begitu tidak akan ada
kekeliruan juga nantinya dalam melakukan pengolahan data atau pencarian data
karena sumber dan juga bentuknya sudah diketahui. Secara sederhana, data
geospasial dibagi menjadi dua yaitu raster dan juga vektor.
·
Data Raster
Secara
sederhana data raster bisa diartikan sebagai data gambar. Namun data raster
juga bisa diartikan sebagai data yang menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk
pixel (Elemen Gambar) yang membentuk petak dengan menggunakan bantuan dari
teknologi jarak jauh. Kualitas gambar akan bergantung terhadap ukuran pixelnya
jadi jikalau ukuran permukaan bumi yang di representasikan semakin kecil maka
semakin tinggi kualitas daru gambar itu.
Biasanya
data raster ini bagus untuk mewakili batas-batas yang berubah atau mengalami
perubahan yang bertahap seperti jenis, suhu dan kelembaban tanah dan lain
sebagainya. Gambar data raster ini bisa berasal dari hasil tangkapan landsat
atau bahkan hasil tangkapan dari sebuah pesawat tanpa awak. Untuk format filenya
sendiri cukup bervariasi mulai dari JPEG, JPG, PNG dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Adapun
kekurangan yang dimiliki oleh data ini ialah sulit untuk diedit, memang bisa
melakukan pengeditan tapi bisa dikatakan cukup terbatas karena hanya sebatas
mengubah warnan dari gambar hingga kecerahannya saja. Untuk mengubah objek seperti
menghapus salah satu benda yang ada di dalam sebuah gambar itu tidak bisa
dilakukan untuk tipe data yang satu ini.
·
Data Vektor
Berbeda
dengan data raster, data vektor merupakan data yang berisi vektor dan vektornya
bisa dalam bentuk poin-poin atau garis-garis atau bahkan berbentuk poligon.
Dengan begitu data vektor ini bisa dibagi menjadi tiga yakni point, line dan juga
polygon. Kelebihan yang dimiliki oleh data vektor adalah datanya fleksibel sehingga
data ini dapat diubah sesuai dengan keinginan dan tidak terbatas seperti data
raster.
Sebagai
contoh sederhana dalam sebuah peta untuk menggambarkan informasi yang ada di
dalam peta itu bisa diketahui dengan adanya vektor. Titik bisa menjadi penanda sebuah
lokasi tertentu yang ada di dalam peta, kemudian untuk garis bisa menggambarkan
batasan-batasan dari satu wilayah atau satu kawasan hutan yang berada di dalam
area tertentu. Serta area yang salah satu contohnya adalah danau juga bisa diidentifikasi
dalam bentuk sebuah poligon.
Seperti
yang tadi telah dijelaskan bahwa vektor itu terbagi menjadi tiga yakni pont
(titik), line (garis) dan juga polygon. Terkadang orang-orang keliru mengenai apa
itu polygon jadi perlu diketahui bahwa polygon itu titik awal dan juga titik
akhirnya sama. Jikalau tidak maka itu bukan lah polygon melainkan hanya sebuah
poly line atau kumpulan garis yang saling menyambung.
Format
file yang digunakan untuk data vektor ada banyak macamnya namun yang paling
umum digunakan dalam perusahaan adalah shapefile (shp) dan format file ini terdiri
minimal 2 file yakni .shp(berisi vektornya) dan juga .dbf(berisi data atau
tabel). Hal yang perlu diingat adalah anatar .shp dan juga .dbf itu saling berelasi
sehingga file yang satu berkaitan dengan file yang satunya juga. Formatnya juga
memang biasa terpecah namu memeiliki nama yang sama dan juga berada di dalam
direktori yang sama. Perlu diketahui juga bahwa format ini dibuat oleh
perusahaan ESRI.
§ ESRI (Environment Systems Research Institute)
Merupakan perusahaan pemasok perangkat lunak untuk
sebuah sistem informasi geografis yang pusatnya itu berada di California.
Berdiri pada tahun 1969 dan perusahaan ini yang membuat format data Shapefile
(shp) yang sekarang ini banyak digunakan oleh perusahaan.
C.
C. Contoh Sumber Data Geospasial
Jenis
Data Geospasial sudah diketahui namun untuk sumber data geospasial sendiri cukup
banyak dan bisa dikata cukup beragam. Berikut merupakan contoh sumber data geospasial
·
Ina Goportal
Portal ini merupakan sumber data resmi untuk Indonesia,
dibuat dan juga dijaga oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). BIG sendiri
merupakan sebuah lembaga yang berada di naungan pemerintah dengan tanggung jawab
terhadap data geospasial nasional. Lewat Ina Geoportal, data mengenai peta bumi
bisa diunduh dalam berbagai skala.
·
USGS Earth Explorer
Jikalau tadi Ina Goportal untuk Indonesia,
maka USGS Earth Explore ini adalah penyedia data geospasial yang dibuat oleh
lembaga survei geologi milik Amerika Serikat. Disini data yang disediakan cukup
beragam dengan tema yang bermacam-macam pula. Cakupan data nya sendiri yang
tersedia adalah data yang mencakup wilayah Amerika.
·
Worldclim
Selanjtnya adalah Worldclim, disini yang
disediakan adalah data curah hujan. Data ini bisa dibilang cukup sukar untuk
didapatkan. Bukan hanya data curah hujan saja, melainkan data iklim secara umum
juga bisa didapatkan melalui Worldclim ini. Data yang berada dalam worldclim
ini biasanya berasal dari berbagai stasiun cuaca di seluruh dunia. Pertama data
cuaca tadi akan dikumpulkan terlebih dahulu lalu kemudian data itu akan diolah
untuk membuat perkiraan cuaca yang akan datang.
·
Global Forest Change
Sama seperti nama yang dimiliki, Global Forest
Change memiliki data mengenai perubahan hutan yang terjadi. Datanya di dapatkan
melalui Landsat yang mulai sejak tahun 2000 dan masih tetap terus diperbarui
hingga sekarang ini dan pembaruannya terus dilakukan secara berkala. Data yang
didapatkan dari sini sangat cocok digunakan untuk melakukan analisa data dengan
menggunakan skala menengah.
·
Soil Grid
Kemudian selanjutnya adalah Soil Grid, informasi
yang diberikan adalah data tanah secara global. Dikarenakan cakupan datanya
yang bersifat global maka tingkat akurasinya tidak akan sama dengan data jenis
tanah yang memiliki cakupan provinsi atau nasional. Biasanya informasi yang
bisa didapatkan melalui Soil Grid adalah jenis tanah, kandungan karbon, air,
gypsum dan juga yang lain-lainnya. Mulai dari tanah lapisan atas(top soil)
hingga ke tanah lapisan bawah(sob soil).
D.
D. Pemanfaatan Data Geo
Spasial
Dengan
memanfaatkan Data Geospasial maka sebuah keputusan strategis perusahaan bisa
diambil. Contoh sederhana yang bisa dilihat pada aplikasi peta yang sekarang
ini sangat sering digunakan untuk bepergian kemana-mana karena dengan apllikasi
ini kita bisa mendapatkan rute perjalanan menuju ke tempat yang kita mau tuju.
Biasanya pada aplikasi maps kita bisa mendapatkan selain rute perjalanan yang
tercepat biasanya juga terdapat informasi mengenai seberapa padat nanti jalur
atau jalan yang akan dilewati sehingga seseorang bisa memilih ingin mengikuti
rute yang mana untuk menuju ke satu tujuan tertentu.
Selain
itu, ada contoh lain yang memanfaatkan data geospasial ini. Contoh yang satu
ini spesifik ke industri retail. Dengan memanfaatkan data geospasial maka
penentuan lokasi gudang untuk pendistribusian barang bisa dilakukan dengan baik.
Jadi jarak antara gudang ke tiap titik distribusi bisa ditentukan secara
optimal.
Bukan
hanya pada industri retail tadi, akan tetapi pemanfaatan dari data geospasial
juga bisa dilakukan pada industri tambang. Renacana penambangan akan memerlukan
data geospasial guna untuk menentukan atau menyiapkan rencana penambangan. Mulai
dari desain tambang hingga ke optimalisasi operasional tambang. Ada berbagai
macam data yang bisa dimanfaatkan dalam pertambangan mulai dari data kandungan
sumber daya pada satu area hingga ke batas-batas wilayah dari area tersebut.
Dengan mempertimbangkan data-data itu diharapkan dapat menghasilkan pemilihan
area tambang yang tepat.
Dengan
memanfaatkan Data Geospasial maka bencana alam seperti banjir, tanah longsor
hingga gempa bumi bisa diperkirakan berdasarkan data-data yang di dapatkan
mulai dari data mengenai iklim lalu kemudian data mengenai keadaan dari tanah
itu sendiri. Jadi pemanfaatan dari data geospasial ini sendiri bisa dikata
sudah sangat banyak sekarang.
E.
E. Perkembangan Teknologi untuk
Data Geospasial
Seiring
dengan berjalannya waktu maka pemanfaatan dari teknologi ini juga sangat
penting untuk sekarang karena semuanya itu harus berproses secara cepat dan
juga secara tepat. Sekarang ini pengaruh teknologi itu sudah sangat besar terhadap
berbagai aktivitas baik yang dilakukan oleh masyarakat bahkan hingga aktivitas
dalam organisasi.
Tentunya
sistem informasi geografis dulu nya tidak secanggih sekarang namun karena
adanya perkembangan hardware dan juga software yang sangat pesat membuat Sistem
Informasi Geografis juga dapat tumbuh dengan cukup pesat hingga sekarang ini.
Pada awalnya dengan adanya Sistem Informasi Geografis hanya sebuah banka data
yang menampung informasi mengenai geografis saja. Data Geospasial ini juga
hanya data yang tergabung di dalam bank data tersebut.
Akan
tetapi, semakin lama perkembangan teknologi juga mengalami perkembangan yang semakin
pesat sehingga Data Geospasial tadi akhirnya bisa dimanfaatkan, dianalisa dan
diolah sehingga menghasilkan output berupa informasi geologi. Kemudian dengan
adanya perkembangan itu juga membuat sekarang ini informasi mengenai geologi
sangat diperlukan bukan hanya untuk kehidupan sehari-hari saja akan tetapi juga
digunakan guna untuk menjaga agar satu industri bisa berjalan dengan optimal.
Banyak
hal yang bisa dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data geospasial yang
ada mulai dari pembangunan untuk menentukan titik lokasi pembangunan yang tepat
kemudian untuk mendeteksi lokasi dari sumber daya alam bisa juga untuk
manajemen dari fasilitas-fasilitas wilayah seperti pipa dan yang lain-lainnya
yang sekarang ini dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
F.
F. Pentingnya Data Geospasial
di Indonesia
Seperti
yang telah dijelaskan juga diatas mengenai data geospasial yang pemanfaatannya
itu sangat luas sekarang ini. Di Indonesia sendiri informasi geospasial yang di
dapatkan melalui data geospasial sangat penting guna untuk melakukan
perencanaan pembangunan di Indonesia dan untuk memenuhi target tujuan
pembangunan berkelanjutan. Efektivitas dari data geospasial akan menentukan efektivitas
informasi geospasial yang dihasilkan.
Data
yang tidak akurat akan berpotensi untuk menghasilkan data-data yang kemungkinan
tidak akan diperlukan sama sekali. Untuk menghindari adanya duplikasi maka
setiap kelembagaan atau kementrian akan terhubung dengan Jaringan Informasi Geospasial
Nasional atau lebih dikenal dengan JIGN. JIGN memberikan akses data yang bisa
digolongkan cepat terhadap informasi serta efisiensi dalam kegiatan dan juga
anggaran.
Dengan
data geospasial yang akurat nantinya akan menghasilkan informasi spasial yang
akurat pula dan dapat dipertanggung jawabkan guna untuk melakukan penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang atau biasa disingkat dengan sebutan RDTR daerah.
Perlu diingat bahwa data yang tidak akurat akan menghasilkan kepemilikan yang
bertumpang tindih dan dapat memicu terjadi nya satu konflik sosial.
Guna
untuk menghindari konflik yang ditakutkan bisa muncul maka dilakukan lah
berbagai macam pendekatan dalam hal pembangunan. Kebijakan yang dihasilkan berupa
kebijakan satu peta yang membuat adanya satu peta referensi yang digunakan oleh
seluruh kementrian guna untuk mendapatkan data spasial itu sendiri.
Informasi
geospasial hasil dari pengolahan data geospasial akan disebarluaskan melalui
sebuah geoportal nasional. Dengan disebarluaskannya informasi geospasial ini
diharapkan mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi siapa saja yang
mengaksesnya. Dengan begitu informasi geospasial itu bisa dimanfaatkan bukan
hanya oleh pihak pemerintah saja namun bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hingga
dunia.
Untuk
sekarang ini kebijakan satu peta hanya berada pada skala 1 : 50.000, akan
tetapi nantinya akan semakin ditingkatkan dan akan menggunakan skala yang jauh
lebih detil lagi. Dengan adanya kebijakan satu peta ini secara signifikan dapat
meningkatkan koordinasi terhadap pembangunan baik itu dari monitoring hingga ke
evaluasi perencanaan pembangunan.
Diharapkan
juga melalui BIG nantinya kontribusi terhadap forum geospasial internasional bisa
mengalami peningkatan juga. Dengan adanya penemuna-penemuan geospasial maka
yang mengalami keuntungannya bukan hanya untuk negara ini saja namun untuk membuat
dunia ini menjadi lebih baik pula. Dengan Informasi geospasial ada berbagai hal
yang tercipta berbagai macam kerja sama mulai dari kerjasama global, kerja sama
penjagaan ekologi dunia dan bahkan hingga kerja sama untuk membangun teknologi
geospasial yang dapat dijangkau dengan mudah oleh siapa saja.
Adapun
forum internasional yang membahas mengenai informasi geospasial adalah UNWGIC
yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), forum ini memiliki
tujuan untuk melakukan pengembangan terhadap pengetahuan mengenai informasi
geospasial untuk mengurangi bahaya pada tingkat regional dan bahkan hingga ke
tingkat global. Jadi data geospasial ini pemanfaatannya sangat penting baik itu
dalam tingkat nasional bahkan hingga ke tingkat internasional karena sekarang
ini banyak hal atau kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan informasi
geospasial yang dihasilkan melalui data-data geospasial yang telah diolah.
Kesimpulan
Data geospasial adalah data yang mewakili keadaan keruangan dari satu
lokasi pada titik tertentu dan dengan menggunakan data geospasial ini dengan
baik maka dapat menghasilkan beragam keuntungan dalam berbagai bidang tentunya
seperti dalam bidang pembangunan bisa menentukan lokasi pembangunan sesuatu
dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna tentunya dan contoh lain pada
bidang pertambangan bisa menetukan lokasi tambang yang sesuai dengan apa yang
sedang dicari. Hal-hal tersebut bisa terwujud selama data geospasial tadi
digunakan sebagaimana harusnya dan data tersebut harus diolah dan dianalisa
sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan juga memuaskan.
Untuk tambahan informasi lebih bisa juga dengan mengunjungi Portal KampusKeren
Nama: Muhammad Nazhim Maulana
Kelas: 3A
Prodi: D4 Teknik Informatika
Berikut merupakan hasil pengecekan plagiarisme